Gejala Fibromyalgia – Pelajari Cara Mengenali Gejala

Fibromyalgia (FM) adalah penyakit kronis yang menyebabkan kelelahan, nyeri di berbagai area tubuh, dan banyak gejala lainnya.

Gejala Fibromyalgia - Pelajari Cara Mengenali Gejala pemrosesan persepsi nyeri

Orang dengan FM bisa lebih rentan terhadap rasa sakit daripada mereka yang tidak memilikinya. Ini disebut sebagai pemrosesan persepsi nyeri abnormal, atau hipersensitivitas nyeri. Meskipun belum ada obat yang diketahui untuk FM, ada sejumlah gejala yang dapat Anda perhatikan jika Anda merasa menderita kondisi ini.

Gejala umum FM adalah nyeri yang terus-menerus, khususnya di tubuh bagian atas. Ini sangat umum di antara pasien dengan FM. Selain itu, nyeri dapat ditemukan di berbagai lokasi. Misalnya, nyeri bisa datang di bahu, punggung bawah, bokong, dan tungkai. Gejala umum FM lainnya adalah depresi. Banyak dari mereka yang mengalami gangguan ini mengalami perasaan sedih dan tidak berharga.

Nyeri adalah bagian hidup yang normal, tetapi beberapa orang kurang senang dengan rasa sakit mereka. Mereka mungkin juga menderita gangguan tidur, yang dapat mengganggu kemampuannya untuk bekerja di tempat kerja dan di rumah. Gangguan tidur telah terbukti menyebabkan depresi, kecemasan, dan konsentrasi yang buruk.

Walaupun beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa ada korelasi antara depresi dan gangguan tidur, sebagian besar penelitian menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara keduanya. Namun, ada kemungkinan hubungan antara keduanya.

Pasien yang mengidap FM juga mungkin mengalami kehilangan memori, serta kebingungan dan halusinasi. Mereka mungkin memiliki peningkatan risiko terkena demensia dan penyakit Alzheimer.

Gejala Fibromyalgia - Pelajari Cara Mengenali Gejala sedangkan yang memiliki

Ada banyak masalah kesehatan lain yang terkait dengan pasien yang mengidap penyakit ini, tetapi tidak semua pasien mengalami semua masalah ini.

Ada berbagai macam tes yang digunakan dokter untuk menentukan apakah pasien FM benar-benar mengalami gejala fibromyalgia. Beberapa tes ini meliputi:

Tes Magnetic Resonance Imaging (MRI) melibatkan pemindaian otak pasien dengan magnet untuk mencari kelainan. Jika otak memiliki pembuluh darah kecil yang abnormal atau pembuluh besar, ini mungkin mengindikasikan penyakit, sedangkan yang memiliki pembuluh besar mungkin tidak menunjukkan kelainan.

Nyeri bisa datang dan pergi, atau bisa terjadi secara acak. Pada beberapa pasien, nyeri merupakan bagian normal dalam hidup, sedangkan pada pasien lain dapat mengganggu kehidupan normal. Fibromyalgia dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari seperti berpakaian dan makan, yang menyebabkan hilangnya tidur, aktivitas fisik, dan bahkan pergi bekerja atau sekolah.

Orang mungkin merasakan sakit yang tidak berhubungan dengan cedera tertentu. Mereka mungkin merasakan sensasi terbakar di tubuh bagian atas atau sensasi penembakan di tubuh bagian bawah. Mereka mungkin mengalami nyeri dan mati rasa di ekstremitasnya, termasuk jari kaki, jari tangan, atau ibu jari. Gejala ini sering disalahartikan sebagai gejala yang disebabkan oleh artritis.

Banyak orang dengan fibromyalgia juga mengalami sindrom kelelahan kronis. Sindrom kelelahan kronis (CFS) juga dikenal sebagai sindrom “kelelahan perang” karena sering kali disebabkan oleh stres atau kekurangan energi.

Sindrom kelelahan kronis dikaitkan dengan berbagai gejala, termasuk insomnia, gelisah, depresi, mudah tersinggung, kelelahan, kehilangan nafsu makan, dan kehilangan minat pada hobi, dan olahraga. Pasien bahkan mungkin merasa sangat lelah setelah aktif dalam waktu lama.

Banyak dokter tidak akan mendiagnosis sindrom kelelahan kronis, tetapi penting bagi penderita untuk memeriksakan diri ke dokter dan memastikan bahwa tidak ada masalah kesehatan mendasar yang menyebabkan gejala-gejala ini. Mereka juga harus mendapatkan riwayat kesehatan untuk memastikan bahwa mereka tidak menderita penyakit lain yang menyebabkan gejala ini.

Gejala fibromyalgia termasuk nyeri yang tidak berhubungan dengan cedera, penyakit, atau cedera tertentu. Gejala ini terkadang bisa diobati, dan terkadang bisa dihilangkan dengan pengobatan atau terapi. Banyak orang memilih untuk mengobati gejala ini dengan perawatan sendiri, baik dengan obat olahraga, atau psikoterapi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *